Bioaditif merupakan campuran berbagai turunan minyak atsiri meliputi rhodinol, terpentin, dan clove terpen untuk mengevaluasi pemakaian bioaditif terhadap B30 pada skala industri besar yang aman bagi mesin dan lingkungan. Bioaditif berbasis minyak atsiri yang diproduksi di beri merek GRINZEST yang didaftarkan mereknya pada tahun 2021.
Penelitian ini merupakan kerjasama antara SBRC IPB University, BRIN dan mitra PT. Aromatik Teknologi Indonesia, PT. Spares and Services. Penelitian di lakukan SBRC IPB University, BRIN, dan produksi bioaditif kapasitas 1500 L/hari di Werehouse PT. Bumi Atsiri Prima. Uji lapang bioaditif dilakukan dilakukan di 3 lokasi yaitu 1) PT. Solusi Bangun Indonesia yang berlokasi di Cibinong untuk mengatasi permasalahan pergantian filter bahan bakar karena tingginya kontaminan dari bahan bakar campuran solar dan biodiesel, 2). PT. Indesso untuk mengatasi pembersihan filter bahan bakar dari kontaminan air dan partikulat dan 3) IPB University yaitu pada bus IPB yang digunakan untuk mengantar jemput dosen dan tenaga kependidikan dengan parameter uji yaitu peningkatan umur filter dan penurunan kontaminan partikulat dan air pada bahan bakar.
Rencana komersialisasi produk bioaditif GRINZEST akan dilakukan oleh PT. Aromatik Teknologi Indonesia untuk fraksinasi minyak atsiri dan produksi bioaditif dan PT Minindo Spares & Services untuk pemasarannya. Manfaat dari penggunaan bioaditif GRINZEST dapat menurunkan kadar air dan partikulat bahan bakar B0, B30, dan B100. Produk bioaditif GRINZEST juga mampu menekan laju konsumsi bahan bakar, meningkatkan performa bahan bakar pada mesin diesel, serta emisi dan partikulat. Pengguna GRINZEST adalah industry pengguna bahan bakar solar (perusahaan tambang, pembangkit listrik, pengelola moda transportasi dan pengguna kendaraan diesel.Produksi bioaditif GRINZEST merupakan kegiatan jangka panjang dalam rangka mendukung program mandatori biodiesel Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi.