Loading...

Tim Matching Fund 2022 Kolaborasi IPB University dan Universitas Lambung Mangkurat Lakukan Transfer Knowledge ke Masyarakat Pesisir Selong

Indonesia memiliki potensi maritim yang sangat besar, yaitu makroalga. Dimana produksinya bisa mencapai lebih dari 10 juta ton dan akan terus meningkat. Makroalga Indonesia yang sudah teridentifikasi sebanyak 791 species, namun untuk pemanfaatannya masih terbatas untuk pangan. Potensi makroalga dapat dikembangkan sebagai bahan baku bioenergi yaitu biogas yang dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan untuk mencapai target 23% di tahun 2025.

Pemanfaatan makroalga menjadi biogas belum familiar diketahui oleh masyarakat pesisir, khususnya di daerah Selong, Lombok Timur. Hal ini karena biasanya makroalga dimanfaatkan untuk pangan. Makroalga seperti Sargassum belum termanfaatkan sama sekali di bidang pangan sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai biogas.

Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan makroalga yang belum termanfaatkan menjadi bioenergi, tim program Matching Fund 2022 kolaborasi IPB University dan Universitas Lambung Mangkurat melakukan program pengabdian kepada masyarakat pesisir terkait pemanfaatan makroalga menjadi produk biogas dan produk personal care. Tim yang terlibat langsung dalam program pengabdian ini yaitu Dr. Eng Obie Farobie, Dr. Apip Amrullah, Dr. Dhani Satria Wibawa dan Latifa Aisya Anis. Melalui program ini, salah satu kegiatannya adalah pengenalan potensi dan pemanfaatan makroalga untuk biogas serta pelatihan pembuatan produk peronal care yaitu sabun dengan memanfaatkan pigmen dari makrolaga. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Agustus 2022 di ruang Yayasan Harapan Keluarga Nusantara dihadiri oleh para petani, kader PKK, guru, perangkat desa, kader pemuda, pengusaha ikan, alumni dan mahasiswa dari Universitas Mataram.

“Program pengabdian ini bertujuan sebagai transfer knowledge serta memperkenalkan masyarakat pesisir Selong terkait potensi pemanfaatan makroalga yang ada menjadi biogas untuk memenuhi energi maupun produk bernilai tambah lainnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal” ujar Dr. Eng Obie Farobie.

Melalui program pengabdian kepada masyarakat pesisir ini juga, tim program Matching Fund 2022 berinisiasi untuk rencana kerja sama kedepannya dengan petani setempat sebagai penyuplai bahan baku makroalga untuk biogas. Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari para elemen masyarakat yang hadir. “Sejauh ini makrolaga jenis sargassum belum dimanfaatkan sama sekali, jadi apakah benar bahwa jenis ini memiliki nilai ekonomi?, tentunya ilmu yang di dapat hari ini sangat bermanfaat sekali.” Ujar salah satu peserta yang hadir. Antusiasme dari guru juga terlihat cukup besar, seperti disampaikan Ibu Septariani bahwa “ilmu dan pengetahuan yang diperoleh hari ini sangat bermanfaat sekali sehingga dapat saya ajarkan kepada siswa didik di mana sekolah tempat saya mengajar. Terima kasih”.

Ketua kelompok tani Yayasan Harapan Keluarga Nusantara berharap, bahwa hasil dari program kegiatan ini terus berlanjut agar dapat memberikan kontribusi secara berkelanjutan kepada masyarakat pesisir Selong.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This field is required.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*This field is required.