Senin (21/12/2020), SBRC IPB menyelenggarakan Forum Diskusi Ilmiah (FDI) ketiga. Pada kesempatan ini topik yang disampaikan adalah “Produksi Biodiesel Terkatalis Basa, Enzimatis dan Nir Katalis dengan Teknologi Superkritis” yang disampaikan oleh Dr. Eng Obie Farobie, S.Si, M.Si.
Dalam paparannya, Dr. Obie Farobie menyampaikan bahwa hingga saat ini produksi biodiesel yang biasan dilakukan SBRC IPB adalah dengan terkatalis basa yaitu dengan menggunakan KOH. Produksi biodiesel dengan enzimatis baru dilakukan di tahun ini yang merupakan kerjasama dengan PT. Dharma Satya Nusantara, Tbk (PT. DSN).
Produksi biodiesel dengan enzimatis dilakukan menggunakan reaktor batch dengan menerapkan smart processing. Produksi ini memiliki kelemahan pada proses pemurniannya yaitu lebih complicated dibandingkan proses pemurnian hasil produksi biodiesel secara konvensional. Hasil produksi biodiesel secara enzimatis menghasilkan rendemen sebesar 93,48% dengan kadar metil ester lebih dari 96%. Produksi biodiesel menggunakan katalis basa yang paling optimum adalah pada rasio metanol : CPO yaitu 7:1 yang menghasilkan rendemen sebesar 94,36% dengan kadar metil ester sebesar 96,18%. Produksi biodiesel menggunakan nir katalis dengan teknologi superkritis dilakukan pada suhu dan tekanan diatas titik kritis (misalnya titik kritis metanol) yaitu tekanan 20 MPa dan suhu 270-400 oC.
Dr. Obie Farobie mengatakan bahwa proses produksi biodiesel menggunakan enzimatis memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan pada berbagai kondisi FFA bahan baku dan prosesnya tidak terlalu rumit. Adapun kekurangannya adalah kondisi proses (pengadukan dan suhu) harus terkontrol, reaksi dibutuhkan selama 48 jam, dan perlu unit tambahan automotic dosing pump. Sementara produksi biodiesel menggunakan katalis basa memiliki kelebihan yaitu waktu reaksi singkat yaitu 60-90 menit, penambahan metanol sekaligus di awal proses, dan harga katalis (KOH) lebih murah dibandingkan enzim. Adapun kekurangan pada proses ini adalah perlu dilakukan uji FFA CPO bahan baku untuk menentukan proses menggunakan 1 tahap atau 2 tahap.
